Dalamproses pembuatan kerajinan limbah keras bisa dilakukan dengan mesin maupun manual dalam. Jelaskan proses finishing pada kerajinan bahan limbah keras. Kerajinan Bahan Keras Alami. Kerajinan Bahan Keras. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan di- lihat dari kondisi wilayahnya. Pembahananpada kerajinan berbahan kulit kerang dilakukan dengan cara memilah cangkang kerang sesuai ukuran dan bentuk Kemudian kerang dicuci dan direndam dalam larutan natrium soda agar daging sisa kerang, kotoran, dan bau hilang. Setelah direndam dan dicuci cangkan kerang dikeringkan pengering bukan menggunakan sinar matahari. Kerajinandari Bahan Alam Nusantara. Bahan lunak buatan adalah bahan baku yang digunakan untuk karya kerajinan yang diolah agar menjadi lunak. Berbagai karya kerajinan dari bahan bisa dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Contoh bahan lunak buatan seperti bubur kertas, gips, lilin, fiberglass, sabun dan lain sebagainya. cash. Dalam proses produksi kerajinan hiasan yang terbuat dari bahan limbah, secara umum proses/teknik produksinya terdiri dari 4 tahapan, yaitu ; - Pembahanan pengolahan bahan, - Pembentukan, - Perakitan, dan - Finishing. 4 Tahapan/Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah a. Proses Pembahanan. Tahapan pembahanan adalah proses untuk mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Sebagai contoh, proses pengolahan bahan pada kulit jagung dilakukan untuk mendapatkan produk hiasan yang awet dan tahan lama. Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam jagung dan pada proses ini bagian luar kulit jagung dipisahkan dengan bagian kulit dalamnya. Lembaran – lembaran kulit jagung bagian dalamnyadikeringkan kurang lebih selama 2 – 3 hari dan jika sudah kering, biasanya akan kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran kulit jagung yang rata permukaannya, kulit jagung dapat dapat disetrika atau di press dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah kering dan sudah rata siap untuk dibentuk menjadi produk kerajinan hiasan. Proses pewarnaan kulit jagung pada tahapan ini, dilakukan dengan merebus kulit jagung yan sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil dan selanjudnya kulit jagung dikeringkan kembali dan kemudian siap untuk dibentuk menjadi kerajinan. Untuk limbah botol plastik, pembahannya terdiri dari proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pengolahan bahan tulang adalah melalui proses perebusan, pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan. b. Proses Pembentukan. Tahapan pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar dan bentuk produk kerajinan hiasan yang akan dibuat. Secaa umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid lembaran dan serat. Material solid, seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai dengan yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai dengan bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan menggunakan lem. c. Proses Perakitan. Perakitan dilakukan apabila produk kerajinan hiasan berbahan limbah yang dibuat terdiri dari beberapa bagian. Perakitan dapat pula memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atua teknik sambungan tertentu. d. Proses finishing. Tahapan terakhir yaitu finishing yang dilakukan sebagai tahapan terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusa, dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan dengan menggunakan amplas atau menghilangkan sisa lem yang masih menempel pada produk kerajinan. Selain itu finishing juga dapat dilakukan dengan pelapisan permukaan dengan pewarnaan produk hiasan yang dibuat agar lebih awet dan tahan lama serta nampak lebih menarik. Nah.. sampai disini apakah kita sudah faham dengan prosesnya? Semoga saja ya.. dan juga semoga dapa bermanfaat untuk anda sekalian dan sukses selalu menyertai anda. Terimakasih. Sumber Prakarya-Kemdikbud_RI. Pewarnaan Pewarnaan adalah salah satu cara yang paling umum digunakan dalam proses finishing kulit. Pewarnaan dapat memberikan warna dan perlindungan pada kulit. Ada dua jenis pewarnaan yaitu pewarnaan alami dan pewarnaan sintetis. Pewarnaan alami menggunakan bahan-bahan alami seperti daun jati atau kulit manggis untuk memberikan warna pada kulit. Sementara itu, pewarnaan sintetis menggunakan bahan kimia seperti pewarna sintetis untuk memberikan warna pada kulit. Pengeringan Pengeringan adalah tahap penting dalam proses finishing kulit. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau menggunakan mesin pengering. Pengeringan yang baik akan membuat kulit menjadi lebih kuat dan tahan lama. Penghalusan Penghalusan adalah tahap yang dilakukan untuk membuat kulit menjadi lebih lembut dan halus. Penghalusan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin penghalus atau dengan cara manual menggunakan alat penghalus. Penggosokan Penggosokan adalah tahap yang dilakukan untuk memberikan kilau pada kulit. Penggosokan dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dapat memberikan tekanan pada kulit sehingga menghasilkan kilau yang indah. Keuntungan dari Proses Finishing Proses finishing kulit memiliki banyak keuntungan. Keuntungan pertama adalah memberikan perlindungan pada kulit sehingga membuatnya lebih tahan lama. Keuntungan kedua adalah memberikan warna pada kulit sehingga membuatnya lebih menarik dan indah dipandang. Keuntungan ketiga adalah membuat kulit menjadi lebih lembut dan halus sehingga nyaman digunakan. Kesimpulan Proses finishing kulit adalah tahap penting dalam pembuatan kerajinan kulit. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui pewarnaan, pengeringan, penghalusan, dan penggosokan. Setiap cara memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Proses finishing kulit memiliki banyak keuntungan seperti memberikan perlindungan pada kulit, memberikan warna pada kulit, dan membuat kulit menjadi lebih lembut dan halus. Dengan melakukan proses finishing yang baik, kerajinan kulit Anda akan menjadi lebih tahan lama dan indah dipandang. A. Tahapan Produksi Kerajinan Fungsional. Bagaimana tahapan produksi kerajinan fungsional dari bahan limbah? berikut uraiannya. Tahapan produksi baik untuk kerajinan hiasan ataupun produk kerajinan fungsional terbagi atas 4 tahapan yaitu sebagai berikut Tahapan Pengolahan atau pembahanan, Tahapan pembentukan, Tahapan perakitan, dan Tahapan finishing. Setiap dari 4 teknik produksi tersebut diatas, memiliki proses yang berbeda - beda bergantung dari materi yang digunakan dan rancangan produk yang hendak dibuat. - Tahap pembahanan. Tahap pembahanan adalah tahapan mempersiapkan bahan baku agar siap untuk diproduksi dan tahapan ini juga sangat penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan faktor mikroorganisme. - Tahap pembentukan. Tahap pembentukan bergantung pada jenis material, bentuk dasar material,dan bentuk produk yang akan diproduksi. - Tahap perakitan. Perakitan dilakukan pada produk yang desainnya terpisah-pisah antara satu bagian dengan bagian lainnya yang dilakukan dengan cara menyambung menggunakan lem, atau dengan cara lainnya. - Tahap Finishing. Tahapan finishing dilakukan sebagai proses akhir pada suatu produk sebelum dimasukkan kedalam kemasan. Proses finishing ini dapat dilakukan dengan pengamplasan untuk menghaluskan permukaan produk, pengecetan untuk membuat produk lebih menarik dan lainnya. B. Teknik dan Alat Produksi Kerajinan Fungsional. Bagaimana teknik dan alat produksi kerajinan fungsional? Berikut uraiannya. a. Teknik pembentukan dengan penganyaman. Teknik Anyaman Kerajinan Fungsional Teknik ini digunakan untuk material dengan sifat lembaran seperti kertas, karton, daun kering, ataupun yang berbentuk silinder seperti potongan kemasan sachet. b. Teknik pembentukan dan pemotongan. Alat potong yang digunakan bergantung dari meterial yang akan dipotong. Material solid seperti kayu, bambu, batok kelapa dan plastik tebal dapat dipotong menggunakan gergaji. Batok kelapa dan bambu juga dapat dibentuk dengan menggunakan golok dan pisau raut. Untuk material plastik dan kertas dapat dipotong dengan menggunakan gunting atau pisau cutter. Cutter digunakan untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting digunakan untuk pemotongan arah yang melengkung. Teknik Pemotongan Kerajinan Fungsional Pada proses pemotongan bahan dari serat alami dan tekstil, pada umumnya digunakan gunting. Pembentukan juga dapat dilakukan dengan bantuan mesin gerinda atau bor dan amplas digunakan untuk merapikan bekas potongan. c. Teknik penyambungan. Pada proses perakitan, bagian - bagian produk mulai disambungkan. Sambungan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan konstruksi pada suatu produk. Teknik sambungan yang baik akan dapat menghasilkan konstruksi yang kuat. Teknik sambungan diantaranya dengan pasak, lem, dan benang. Beberapa jenis lem yang umum digunakan adalah lem kuning, lem putih,dan lem panas glue gun. Pilihlah lem sesuai dengan material yang akan direkatkan. Teknik Sambungan Kerajinan Fungsional d. Teknik finishing. Finishing dilakukan pada permukaan produk agar nampak rapi, menarik dan awet. Finishing produk limbah plastik pada umumnya dilakukan dengan membersihkan bagian - bagian produk dari lem atau material yang tidak rapi. Finishing berupa pelapisan permukaan pada umumnya dilakukan pada material alami seperti kayu, serat eceng gondok, dan batang pisang. Pelapisan yang digunakan sebaiknya berbahan dasar air water based agar lapisan aman untuk pekerja maupun pengguna dari produk itu sendiri. Pelapisan dapat menggunakan kuas atau teknik semprot. Untuk hasil pelapisan yang rapi, sapuan kuas maupun semprotan jangan terlalu tebal. Lebih baik tipis dan berulang - ulang dari pada lapisan yang diberikan langsung tebal. Nah.. dari uraian diatas, apakah sobat semua sudah dapat mengerti tentang tahapan dan teknik serta alat produksi kerajinan fungsional diatas? kami harap demikian. Cukup sekian dari kami, semoga bermanfaat dan terimakasih. Sumber Kemdikbud-RI-2018.

kerajinan yang berbahan kulit dapat dilakukan proses finishing dengan cara